Rabu, 15 Januari 2014

e-book : hilangnya mimpi memiliki perpustakaan pribadi

e-book : hilangnya mimpi memiliki perpustakaan pribadi


Saya suka membaca...terutama buku cerita...Salah satu keinginan atau cita-cita saya waktu kecil adalah saat dewasa bisa memiliki ruang baca / ruang perpustakaan pribadi yang luas ...berisi koleksi buku-buku favorit saya....di mana saya bisa menikmati membaca buku dengan tenang, santai dan nyaman.....




Saya sudah mulai mengoleksi beberapa buku, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris. Buku-buku tsb biasanya saya beli di toko buku di Indonesia, pesan di internet via  amazon, titip teman atau beli saat ke luar negeri...sudah mulailah terkumpul buku-buku tsb di lemari buku...





Namun tiba-tiba mimpi saya menjadi hancur...
Mengapa? Trend electronic book (e-book) sudah mulai meluas di dunia perbukuan...hanya dengan berbekal tablet pembaca e-book (e-book reader) kita bisa mengkoleksi dan membaca ribuan buku yang kita inginkan...e-book reader inipun sudah beragam, bisa di handphone kita, tablet, notebook ataupun PC...tablet yang berukuran 7 atau 8 inch sangat nyaman untuk membaca buku, baik tablet khusus seperti tablet kindle dari amazon, nook dari barnes and noble, ataupun tablet umum seperti ipad, merk samsung, acer, lokal dll...aplikasi untuk membacanya bisa menggunakan aplikasi kindle (untuk format mobi-nya amazon, pdf) atau aldiko, kobo (untuk format epub, pdf)...untuk mengkonversi antar jenis format e-book (mobi, ebook, pdf dll) bisa dilakukan dengan mudah dengan menggunakan aplikasi calibre....



Memang sangat praktis dan efisien...kita bisa memilih buku dengan cepat...bisa membeli dan download buku langsung dari internet (sayangnya untuk Indonesia masih terbatas...)...bisa menandai buku (bookmark)...bisa sambil browsing di internet untuk mencari informasi tambahan tentang buku yang sedang kita baca ...bisa menulis catatan di halaman/kata tertentu...bisa mengubah ukuran text/font...bisa mengatur pencahayaan/display...saat bepergian kita tidak perlu membawa banyak buku...dsb...



Namun tetap saja ada yang terasa hilang...melihat deretan buku-buku favorit kita...mengatur letak buku di lemari...menumpuk buku...memegang fisik buku...melapisi cover buku dengan plastik...melihat cover depan buku dan membaca ringkasan atau 'umpan' pengarang di cover belakang buku...melipat atau meletakkan benang di buku tanda terakhir kita membaca...